Kamis, 12 Mei 2011

Mengenal Apa Itu Focal Length

Spesifikasi yang terpenting dari lensa adalah focal length. Ini mendefinisikan jangkauan lensa dan berapa besar yang bisa masuk kedalam foto. Focal length diukur dalam satuan mm, dan nilai yang paling mendekati mata manusia adalah 50mm. Mata manusia mempunyai luas pandangan yang lebih lebar, tapi saat kamu melihat sebuah obyek dengan mata telanjang, dan dari lensa 50mm, pembesarannya akan terlihat sama. Ini kemana kamera 50mm dikenal sebagai lensa standar – dan cocok untuk segala jenis foto mulai dari landscape hingga potrait.



Lensa dengan focal length lebih kecil dari 50mm dikenal dengan sebutan wide angle karena lensa ini dapat mengambil gambar yang lebih lebar kedalam foto. Kalau kamu mengambil foto dalam posisi yang sama, dengan menggunakan lensa 25mm yang mempunyai sudut pandang dua kali lebih lebar daripada lensa 50mm, maka kamu dapat mengambil foto keseluruhan bangunan gedung, pemandangan, atau foto rombongan orang yang berjejer lebar – lensa ini sangat membantu saat kamu tidak bisa lagi mundur untuk mengambil foto. 28mm adalah lensa yang paling umum untuk wide angle dan ideal untuk foto pemandangan atau arsitektur, tapi kamu bisa saja memilih yang lebih lebar, pilihan dibawah 20mm biasanya dikenal dengan sebutan ultra-wide angle.

Memuat sudut pandang yang begitu lebar mengakibatkan lensa wide angle pasti mengalami sejumlah distorsi, khususnya pada bagian tepi, tapi hal ini dapat menambah efek seolah obyek menjadi lebih besar; dan memang lensa ultra-wide angle yang dikenal dengan istilah fish-eye, memanfaatkan efek distorsi ini untuk memberikan hasil foto yang lengkung. Lensa dengan focal length yang pendek juga mempunyai sudut pandang yang lebar, artinya juga mudah untuk mengambil foto dengan banyak fokus mulai dari dekat hingga terjauh. Kedua foto dibawah ini diambil dengan menggunakan lensa dengan focal length 17mm.



Lensa dengan focal length lebih besar dari 50mm biasa disebut dengan lensa tele. Lensa ini memuat sudut pandang yang lebih sempit, sehingga cocok untuk memperbesar obyek yang jauh atau mengambil gambar detailnya; lensa ini juga dapat memberikan efek tambahan saat mengambil gambar berupa potret manusia. Kebalikan dari wide angle, lensa dengan focal length yang lebih panjang sudah pasti mempunyai sudut pandang yang lebih sempit, artinya lebih mudah untuk mendapatkan efek blur pada latar – sangat ideal untuk foto potrait, foto binatang liar di alam dan foto aksi olah raga.

Focal length yang cocok untuk foto potrait/potret biasanya sekitar 85mm dan 135mm – lensa ini juga dikenal sebagai lensa tele jarak pendek. Sementara focal length untuk aksi olah raga atau alam biasanya lebih panjang – paling tidak sekitar 200mm, dan idealnya 300mm atau lebih. Para fotografer profesional olah raga atau alam sering menggunakan lensa 600mm, atauh bahkan lebih panjang lagi. Kedua foto dibawah ini diambil menggunakan lensa 400mm.



Kamu dapat memilih lensa yang mempunyai focal length yang fix, atau lensa zoom yang dapat berubah dari satu focal length ke lainnya. Lensa zoom dapat banyak membantu, tapi umumnya kualitas hasil fotonya tidak sebagus lensa fix. Focal length fix atau lensa ‘primer’ bisanya bentuknya lebih kecil, lebih ringan dan memberikan hasil yang lebih terang saat cahaya minim – baca artikel lain tentang aperture. Pilihan ini hanyalah mengenai fungsi zoom yang bisa banyak membantu atau lebih memilih kualitas gambar, namun ada juga lho lensa zoom yang mahal yang bisa memberikan kualitas yang lebih baik.

Lensa zoom umumnya mulai dari wide angle sampai kepada tele jerak pendek, seperti 28-80mm, meski beberapa lensa ‘super-zoom’ bisa memberikan jarak mulai dari 28-300mm, mencakup semua kebutuhan fotografi. Ada juga wide angle zoom yang biasanya menawarkan ultra-wide sampai jarak normal, seperti 16-33mm. Hampir sama dengan lensa zoom untuk tele jarak jauh yang mulai dari jarak pendek sampai tele jarak jauh, mulai dari 70-300mm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar